Selasa, 05 Januari 2016

Review Jurnal Job Enrichment


Judul                        : Pengaruh Job Enrichment terhadap Employee Engagement melalui                                                     Psychological Meaningfulness sebagai Mediator
Penulisan Jurnal        : Flavia Norpina Sungkit & IJK Sito Meiyanto
Volume                    : 1
No                           : 01
Tahun                      : 2015
Hal                          : 61-73




BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Penentu  keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi selalu berkaitan dengan sumber daya manusianya. Hal tersebut membuat  sikap  kerja  karyawan  menjadi hal yang penting untuk diperhatikan oleH organisasi. Salah satu sikap kerja yang memberikan kontribusi terbaik sebagai prediktor performansi organisasi ialah engagement. Engagement  merupakan ekspresi    yang    dikehendaki    seseorang berkaitan dengan perilaku tugasnya, yang menghubungkan pekerjaannya dengan eksistensi personal (fisik, kognitif, dan emosional)  dan  peran  diri  secara  utuh. 
Dimensi fisik, kognitif, dan emosional merupakan energi yang mampu mendorong seseorang untuk bekerja secara optimal, sedangkan peran diri tergambarkan melalui kondisi psikologis. Dimensi fisik, kognitif, dan emosional diungkapkan melalui ekspresi diri yang menunjukkan identitas, pemikiran, dan perasaan sesungguhnya  (Kahn, 1990). Shorbaji, Messarra, dan  Karkoulian  (2011)  mengungkapkan bahwa engagement memang berkaitan dengan bagaimana seseorang mengevaluasi dirinya.

B. Rumusan Masalah
menguji  pengaruh  job  enrichment  terhadap employee engagement melalui psychological meaningfulness sebagai mediator.

C. Tujuan Masalah
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menguji  pengaruh  job  enrichment  terhadap employee engagement melalui psychological meaningfulness sebagai mediator.



BAB II 
KAJIAN PUSTAKA


      Markos dan Sridevi (2010) mengemukakan bahwa employee engagement menjadi kunci untuk meningkatkan performansi organisasi sehingga employee engagement merupakan proses dua arah antara karya- wan dan organisasi. Retensi, produktivi- tas, dan loyalitas ialah contoh berbagai hal yang menentukan employee engagement, yang kemudian juga berpengaruh terha- dap performansi organisasi. Sahoo dan Sahu (2009) menggambarkan tentang pen- tingnya employee engagement dalam pengembangan organisasi. Employee enga- gement yang baik mampu membawa organisasi menuju keberhasilan karena kemajuan organisasi saat ini bergantung pada kreativitas sumber daya manusianya. Van  Rooy,   Whitman,  Hart,   dan  Caleo (2011) mengungkapkan bahwa kurangnya employee engagement dapat berpengaruh terhadap proses bisnis organisasi, yang kemudian juga mengakibatkan turunnya performansi  organisasi. Robertson,  Birch, dan Cooper (2010) dalam penelitiannya menemukan bahwa produktivitas organi- sasi mampu diprediksi dengan baik oleh kombinasi antara employee engagement dan psychological well-being. Employee engage- ment juga dinyatakan sebagai salah satu prediktor terbaik bagi performansi (Dalal, dkk., 2012).

      Kondisi psikologis yang memengaruhi  seseorang  ketika  mengalami engage ialah psychological meaningfulness, availability, dan safety. Ketiga kondisi tersebut membentuk bagaimana seseorang melakukan  perannya  sebagai  karyawan.  Kahn (1990) mendeskripsikan psycho- logical   meaningfulness   sebagai   perasaan yang   diterima   dari   hasil   penggunaan energi fisik, kognitif, maupun emosional. Seseorang merasa dirinya bermakna apa- bila ia berguna dan berharga bagi organi- sasinya. Sebaliknya, kurangnya kebermak- naan terhadap pekerjaan membentuk perasaan kurang diharapkan sehingga peran   didalam   pekerjaan   juga   kurang dapat   dikembangkan.

    Job enrichment merupakan desain pekerjaan yang melibatkan sejumlah variasi isi pekerjaan, tingkat pengetahuan dan keahlian   yang   lebih   tinggi,   tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar untuk merencanakan, mengarahkan, dan me- ngontrol  pekerjaan. Pekerjaan yang telah mengalami job enrichment menyediakan kesempatan bagi pekerjanya untuk mengembangkan diri dan merasa bermak- na (Monczka & Reif, 1986). Selain itu, job enrichment juga membuat pekerja memiliki loyalitas terhadap organisasi (Niehoff, Moorman, Blakely, & Fuller, 2001). Hackman, Oldham, Janson, dan Purdy (1975) mengungkapkan bahwa job enrich- ment didasari oleh lima dimensi pekerjaan, meliputi skill variety, task identity, task signi- ficant, autonomy,  dan feedback from the job itself. Skill variety menggambarkan pekerjaan  yang  memerlukan  variasi  aktivitas, task identity menggambarkan penyelesaian pekerjaan yang melibatkan semua tahap pekerjaan, task significant menggambarkan implikasi  pekerjaan  terhadap lingkungan luar, autonomy menjelaskan tingkat kebe- basan pekerja untuk mengatur pelaksa- naan  pekerjaannya,  dan  feedback  from  the job itself menjelaskan umpan balik yang diberikan pekerjaan terhadap performansi pekerjanya. Terpenuhinya kelima dimensi tersebut menunjukkan bahwa sebuah pekerjaan telah mengalami pengayaan.

     Oleh karena itu, hipotesis yang diaju- kan dalam penelitian ini adalah job enrichment mampu berpengaruh positif terhadap employee engagement melalui peningkatan psychological meaningfulness sebagai mediator.




BAB III
METODOLOGI

A. Pendekatan
Pengumpulan data yang menggunakan survei melalui self-reports

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini ialah seluruh karyawan tetap di sebuah perusahaan properti industri   yang berjumlah 163 karyawan.  Penentuan  subjek  penelitian  melibatkan seluruh anggota populasi sehingga peneliti     tidak     menggunakan     teknik sampling. Karyawan yang berpartisipasi sebagai subjek   penelitian  berasal   dari   berbagai level jabatan, meliputi General Manager, Kepala Divisi, Kepala Dinas, Kepala Seksi, dan Foreman. Selain itu, subjek penelitian juga berasal dari berbagai divisi, meliputi divisi  Pemasaran, SDM, Perbendaharaan, Akuntansi, Satuan Pengawasan Intern, Hukum dan Perizinan, Keamanan dan K3LH, Perencanaan Teknik, Logistik, Unit Otonom Hotel, Pengawasan Pembangun- an, Perkantoran dan Pergudangan, Corpo- rate Communication, System and Performance Management, Land Development, Land Operational,   serta   Sport  Centre.   Rentang usia subjek penelitian ialah 21–56 tahun dengan rentang lama bekerja  1–30 tahun dan tingkat pendidikan SMA, D1, D2, D3, S1, serta S2. Jumlah subjek laki-laki ialah 92  orang  dan  jumlah  subjek  perempuan ialah 20 orang.

C. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti melakukan penerjemahan skala dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia berdasarkan  teori yang diacu, kemudian melakukan  try  out  untuk  mengukur  reliabilitas dan seleksi aitem skala yang diadaptasi maupun skala yang disusun oleh peneliti. Peneliti melakukan try out terhadap karya- wan di perusahaan yang bergerak di bidang jasa serupa dengan perusahaan target. Jumlah subjek try out ialah 69 karyawan.

D. Analisis Data
Analisis regresi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama merupakan analisis regresi variabel job enrichment terhadap employee engagement. Tahap kedua dilakukan dengan ana- lisis regresi pada job enrichment terhadap psychological meaningfulness. Tahap ketiga merupakan analisis regresi variabel job enrichment dan psycho- logical meaningfulness terhadap employee engagement.



      Menurut kelompok kami, hasil penelitian dalam jurnal ini sudah cukup baik namun masih cenderung subjektif terutama dalam penilaian pengaturan kerja karyawan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar