Minggu, 30 Oktober 2016

Tugas 2


Untuk membangun sistem informasi psikologi, kita perlu menyiapkan kebutuhan untuk elemen sistem dan karakter sistem yang akan dibangun.
1.      Elemen Sistem
Elemen sistem adalah suatu bagian terkecil sistem yang dapat saling berhubungan dan terbentuk sehingga mampu untuk di identifikasi.
   a)    Tujuan
Digunakan oleh mekanisme pengendali untuk membandingkan sinyal umpan balik, dan mengarahkan sinyal pada elemen input bilsa sistem operasi perli dirubah
b)   Mekanisme Kontrol
Memantau transformasi, meyakinkan sistem bahwa tujuan tercapai. Dihubungkan pada arus sumberdaya dengan memakai suatu feedback loop (lingkaran umpan balik)
c)    Input
Mengalir melalui elemen transformasi, diubah menjadi sumberdaya output
                 d)   Proses
Mentransformasikan inpput  menjadi output
                 e)    Output
pertimbangan utama dalam elemen sistem dan hasil perubahan input melalui elemen transformasi.

2.      Karakteristik sistem
a)      Memilki komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan (Jogianto, 2005).
b)      Memiliki Batasan
Daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut (Jogianto, 2005).
c)      Memiliki Lingkungan
Apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara, sedang lingkungna luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan. Kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem (Jogianto, 2005).
d)     Memiliki Interface
Media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan (Jogianto, 2005).
e)      Memiliki Input
Energi yang masuk ke dalam sistem, masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi (Jogianto, 2005).
f)       Memiliki Output
Hasil dari energi yang diolah dan diklafikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan (Jogianto, 2005).
g)      Memiliki Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi (Jogianto, 2005).
h)      Memiliki Sasaran atau Tujuan
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan (Jogianto, 2005).

3.      Model sistem informasi psikologi
Sistem informasi psikologi sendiri adalah suatu sistem yang terdiri kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupun tidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehingga data tersebut dapat diolah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu.
      E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi teknologi informasi dalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yang menggunakan suatu media komunikasi yang baru, diamana melalui media tersebut mereka dapat memberikan intervensi psikoterapi, itulah ang disebut dengan E-Counseling atau E-mail counseling. Melalui internet, proses terapi dilakukan kemudian menyusun rencana dalam  melakukan intervensi psikologi secara face toface. Fungsi e-counseling yakni memudahkan dan membantu terapis untuk mengumpulkan data terkait dengan klien sebelum akhirnya klien sepakat untuk bertemu secara langsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. 




Daftar Pustaka
dir.unikom.ac.id/laporan-kerja-praktek/fakultas-teknik.pdf (diakses 29 oktober 2016, pukul 19.00 WIB)

Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem InformasiPendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi









Tidak ada komentar:

Posting Komentar