PENDAHULUAN
Individu atau
sekelompok individu yang tidaj sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari ,
teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert menurutnya seseorang berperilaku menyimpang
karena proses labeling yang diberikan oleh masyarakat kepadanya.
Labeling adalah
julukan, cap, etiket, ataupum kepada seseorang pada awalnya seseorang melakukan
perilaku menyimpang, karena adanya label tersebut perilaku menyimpang . Karena
adanya label tersebut perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan
pada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yanv
sangaf mendasar . Perilaku tidak boleh disalah artikan perilaku sosial adalah
perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain.
TEORI
1. Definisi Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daya yang
ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas telah
dikemukakan sebelumnya bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat
membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Pengaruh adalah suatu keadaan ada
hubungan timbal balik, atau hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi
dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan
dicari apa ada hal yang menghubungkannya. Di sisi lain pengaruh adalah berupa
daya yang bisa memicu sesuatu, menjadikan sesuatu berubah. Maka jika salah satu
yang disebut pengaruh tersebut berubah, maka akan ada akibat yang
ditimbulkannya.
Berikut ini adalah
pengertian dan definisi pengaruh menurut para ahli :
- Norman Barry
Pengaruh adalah suatu
tipe kekuasaan yang jika seorang yang dipengaruhi agar bertindak dengan cara
tertentu, dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian, sekalipun ancaman
sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya (influence is a
type of power in that a person who is influenced to act in a certain way may be
said to be caused so to act, even though an overt threat of santions will not
be the motivating force).
- Bertram Johannes Otto Schrieke
Pengaruh merupakan
bentuk dari kekuasaan yang tidak dapat diukur kepastiannya.
- Wiryanto
Pengaruh merupakan
tokoh formal mauoun informal di dalam masyarakat, mempunyai ciri lebih
kosmopolitan, inovatif, kompeten, dan aksesibel dibanding pihak yang dipengaruhi.
- Albert R. Roberts & Gilbert
Pengaruh adalah wajah
kekuasaan yang diperoleh oleh orang ketika mereka tidak memiliki kewenangan
untuk mengambil keputusan.
2. Kunci – kunci Perubahan
Perilaku
Membentuk dan
Meningkatkan Kualitas Perilaku. Seperti disebutkan ,
perilaku adalah personality itu sendiri, dan
bentuk personality adalah perilaku. Perilaku dibentuk dari
keterkaitan antara daya intelektual dan perbuatan. Artinya, bagaimana dia
berpikir begitulah dia berbuat, dan sebaliknya. Daya intelektual adalah potensi
alamiah manusia yang telah diberikan oleh Tuhan dengan maksud agar manusia
dapat menjadi khalifah di muka bumi, sekaligus menjauhkan dirinya dari berperilaku
seperti binatang. Daya intelektual ini bisa disebut dengan ‘idealisme’.
Potensi harus digunakan
sebaik mungkin. Rasa ingin tahu, banyak memiliki informasi atau mengaitkan
informasi dengan fakta yang ada merupakan bagian dari potensi daya intelektual.
Jadi, yang harus dilakukan oleh manusia adalah banyak melakukan pembelajaran,
kajian ataupun diskusi sehingga memiliki cara pandang tertentu. Dalam hal ini
P2KP memiliki metode jitu yang disebut dengan Diskusi Kelompok Terarah (DKT),
yakni sebuah pembelajaran dan pendalaman topik guna menghimpun potensi menuju
perubahan yang diinginkan.
Sementara itu,
perbuatan adalah aktualisasi kecendrungan manusia terhadap apa yang dipikirkan.
Perbuatan yang lahir tidak atas idealisme seseorang bukan merupakan cerminan
perbuatan yang dimaksud. Sekali lagi, hal yang kita inginkan adalah perilaku
yang tunggal, bukan ganda. Artinya, perbuatan terbentuk dari idealisme yang
satu. Jika perbuatan terbentuk dari idealisme lain-lain
berartipersonality individu tersebut ‘gado-gado’ atau tidak jelas, bahkan
lahir sosok skeptisisme (munafik). Daya intelektual disatukan dengan perbuatan
akan melahirkan idealisme sejati.
Perilaku yang akan
menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai
benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk
terus berjuang hingga titik nadir. Perubahan masyarakat akan berimplikasi
terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol
sosial yang dapat mendidik manusia.
3. Bagaimana Mempengaruhi
Perilaku
a. Logical
Argument yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi sebuah
data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung oleh komponen data.
b. Psychological
atau Emotional Argument yaitu pendekatan ajakan menggunakan efek
emosi positif dan negatif. Misalnya saja dalam iklan yang menyenangkan, lucu
dan maupun yang membuat kita berempati itu termasuk dalam menggunakan
pendekatan Psychological Argument yang bersifat positif. Sedangkan iklan yang
biasanya membuat kita muak, marah, menjenuhkan, itu
termasuk pendekatan Psychological Argument dengan efek emosi yang negatif.
c. Argument Based
On Credibility yaitu ajakan atau arahan yang akan diikuti oleh comunnicate atau
audiens, karena komukiator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidang
tersebut.
4. Wewenang
Wewenang dan peran
wewenang dalam manajemen
Wewenang merupakan
kekuasaan yang memiliki keabsahan(legitimate power). Wewenang (authority)
adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. wewenang dan
kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai
tujuan individu maupun organisasi. Wewenang formal tersebut harus di dukung
juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan pengaruh informal. Manajer perlu
menggunakan lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan
bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan,
pengalaman dan kepemimpinan mereka.
Peran wewenang dalam manajemen.
a. Wewenang
lini (Linie authority) yaitu wewenang yang mengalir secara vertikal. Pelimpahan
wewenang dari atas ke bawah dan pengawasan langsung oleh pemimpin kepada staf
yang menerimanya.
b. Wewenang
staf (Staf authority) yaitu wewenang yang mengalir ke samping yaitu wewenang
yang diberikan kepada staf khusus untuk membantu melancarkan tugas staf yang
diberikan wewenang lini. Wewenang staf diberikan karena ada spesialisasi adanya
tugastugas menegerial yang terkait dengan fungsi staf seperti pengawasan,
pelayanan kepada staf, atau penasihat.
Daftar Pustaka
Munandar, Ashar
Sunyoto. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. Universitas
Indonesia
Sarwono, S.W. (2005).
Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
Notoatmodjo, Soekidjo.
2003.pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Jurnal Mempengaruhi
Perilaku (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21116/1/jmb-sep2008-1%20(2).PDF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar