Bhinneka Tunggal Ika..
Berbeda – beda tapi tetap satu…
Ya… itulah semboyan negeri kita tercinta sejak dahulu kala, sejak Negara
Indonesia ini lahir dan berdiri…
Pahlawan – pahlawan yang sangat berjasa dalam mewujudkan semboyan
tersebut…
Kini telah tiada… namun, apakah ketiadaan pahlawan – pahlawan tersebut
lagi, semboyan itu pun juga tidak ada ? mungkin banyak orang yang mengatakan
tidak.
Mulut mereka memang mengatakan tidak, tetapi, apakah sikap mereka juga
mengatakan tidak ? entahlah… akan jadi seperti apa bangsa ini jika semboyan
negeri ini sudah runtuh
dan menghilang di telan zaman…
Tidak dapat dipungkiri lagi, bhinneka tunggal ika memang bak telur di
ujung tanduk.
Bangsa Indonesia sepertinya sudah lupa akan makna dari semboyan
tersebut, buktinya, hal – hal sepele saja langsung dibawanya ke meja hijau
tanpa adanya musyawarah secara
kekeluargaan terlebih dahulu.
Memang benar dunia itu berputar, jika kita pernah merasakan berada di
bawah, suatu hari nanti juga mungkin kita akan berada di bawah kembali.
Sama halnya dengan zaman dan perilaku – perilaku manusia, jika dulu pada
zaman prasejarah kita hidup berkelompok, lalu saat perang menginjak bumi
nusantara, bangsa Indonesia memutuskan untuk bersatu. Dan sekarang sepertinya
kita sudah kembali kepada zaman prasejarah dimana orang – orang hidup
berkelompok, memisahkan diri.
Bagaimana Indonesia mau menjadi Negara yang kuat, jika bangsanya saja
sudah enggan untuk bersikap sosial antar sesama untuk saling tolong menolong,
bekerja sama dengan baik tanpa mementingkan suatu kelompok.
Janganlah hanya karena perbedaan kecil, langsung terjadi pertumpahan
darah. Kita ini satu bangsa, satu bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia,
yang mana tidak sesulit bahasa Jepang, bahasa Belanda maupun bahasa Inggris.
Jadi, seharusnya setiap permasalahan sebaiknya diselesaikan dengan
kepala dingin, damai, dan sikap kekeluargaan tanpa memandang dari suku mana dan
kepercayaan yang dianutnya. Supaya terciptanya keputusan yang baik.
Karena akan mudah bagi para penjajah untuk menghancurkan negeri ini,
jika bangsanya saja sudah enggan untuk bersatu dan bekerja sama.
Maka dari itu, sebaiknya pribadi lepas pribadi untuk mampu menanamkan
sikap saling peduli, saling menghormati satu sama lain demi menghidupkan
kembali semboyan kita, Bhinneka Tunggal Ika agar bangsa ini menjadi bangsa yang
kuat, sejahtera dan menjadi negeri yang penuh dengan kedamaian. Supaya kelak anak
cucu kita bisa merasakan hasilnya.
JAYALAH…
SELALU…
INDONESIAKU..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar