Rabu, 26 November 2014

FENOMENA ADIKSI YANG TERJADI SEBAGAI DAMPAK INTERAKSI MANUSIA DENGAN INTERNET

PENGERTIAN ADIKSI INTERNET

Pada awalnya pengertian addiction hanya ditunjukan pada kasus penyalahgunaan obat-obatan (eg. Walker 1989), seperti definisi yang diungkapkan oleh American Psychiatric Association’s diagnostic and Statistic Manual of Mental disorders yang menjelaskan addiction sebagai  suatu ketergantungan secara fisik terhadap zat kimia yang mengakibatkan withdrawal symptoms jika zat tersebut tidak dikonsumsi.

 Jenis-Jenis Internet addiction

Berikut ini adalah sub-sub tipe dari internet addiction menurut Kimberly S. Young, et. al. (2006):
a. Cybersexual Addiction,
Termasuk ke dalam cybersexual addiction antara lain adalah individu yang secara kompulsif mengunjungi website-website khusus orang dewasa, melihat hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas yang tersaji secara eksplisit, dan terlibat dalam pengunduhan dan distribusi gambar-gambar dan file-file khusus orang dewasa.

b. Cyber-Relationship Addiction
Cyber-relationship addiction mengacu pada individu yang senang mencari teman atau relasi secara online. Individu tersebut menjadi kecanduan untuk ikut dalam layanan chat room dan seringkali menjadi terlalu-terlibat dalam hubungan pertemanan online atau terikat dalam perselingkuhan virtual.

c. Net compulsions
Yang termasuk dalam sub tipe net compulsions misalnya perjudian online, belanja online, dan perdagangan online.

d. Information Overload
 Information overload mengacu pada web surfing yang bersifat kompulsif.

e. Computer Addiction  
Salah satu bentuk dari computer addiction adalah bermain game komputer yang bersifat obsesif.

Faktor Etiologi

Faktor etiologi adalah pembahasan tentang faktor-faktor penyebab bagaimana seorang individu dapat mengalami kecanduan internet atau internet addiction. Namun itu tidak terjadi secara begitu saja, melainkan ada sebab-sebab yang menyertainya, karena suatu perilaku kecanduan terjadi oleh periode waktu-waktu tertentu sebagai hasi interaksi sosial dan adanya perilaku menyimpang.

Beberapa faktor etiologi adalah sebagai berikut:

Cognitive-Behavioral Model
Cognitive-Behavioral adalah emosional, fisiologis, dan perilaku respon individu sebagai dimediasi oleh persepsi mereka tentang pengalaman, yang dipengaruhi oleh keyakinan mereka dengan cara karakteristik mereka berinteraksi dengan dunia, serta oleh pengalaman sendiri.

Neuropsychological Model.
Neuropsychology adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan fungsi otak yang berkaitan dengan suatu perilaku yang terjadi pada individu.

Compensation  Theory ( Teori Kompensasi )
Compensation atau kompensasi adalah strategi dimana satu menutup, sadar atau tidak sadar, kelemahan, frustasi,keinginan, atau perasaan tidak mampu atau ketidakmapuan dalam satu bidang kehidupan melalui grafikasi.
Kompensasi positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitan seseorang, sedangkan kompensasi negatif terdapat dua jenis, yaitu :

Overcompensation ditandai dengan gol keunggulan, menyebabkan berjuang untuk kekuasaan, dominasi, harga diri dan self-devaluasi.

Undercompensation yang mencakup permintaan untuk bantuan, menyebabkan kurangnya keberanian dan rasa takut untuk hidup.

Situational Factor ( Faktor Situasi )
Faktor situasi adalah faktor dimana seseorang berada dalam kondisi yang mendorong ia untuk melakukan sesuatu yang diinginkan, seperti teman sebaya hal ini biasanya terjadi ketika seseorang secara sadar atau tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dilakukan oleh kelompoknya atau kata lain ia mengikuti apa yang dilakukan oleh orang tersebut.


Analisis Fenomena di Media Sosial (Bullying) Terhadap Seseorang

Baru - baru ini ada berita yang mengejutkan dari jagad media sosial setelah pelantikan Presiden tahun 2014-2018. Pelaku yang bernamaMuhammad Arsyad Assegaf als MA melakukan tindak pidana. Pelaku memposting tindak pembullyan yang diarahkan kepada Jokowi di akun facebooknya pada masa kampanye 2014. Pelaku yang berlatarbelakang pekerja pembuat tusuk sate ini, ikut - ikutan bergabung dalam suatu grup di salah satu media social ini yang saling membully capres – capres yang ada. Pelaku ditangkap di salah satu warnet yang tak jauh dari tempat tinggalnya. Kejadian tersebut membuat ibu pelaku shock melihat anaknya di bawa ke kantor polisi. Singkatnya ibu pelaku memohon pembebasan kepada anaknya dengan bersimpuh, akhirnya pelaku dibebaskan atas ijin Jokowi yang sudah memaafkannya.

Dalam sudut pandang psikologi, orang yang membully biasanya memiliki motif tertentu, yaitu rasa cemas atau rendah diri. Maka dari itu ia melakukan bullying untuk menutupi kekurangannya tersebut. Orang yang membully juga memiliki karakteristik agresif.
Ada banyak tipe pembully yaitu pembully yang hanya main-main, menggoda dengan mengejek tanpa bermaksud menyakiti. Ada juga tipe pembully yang motifnya dari rasa "caper". Dengan mengolok-olok seseorang, dia menjadi pusat perhatian. Ada juga tipe pembully yang hanya ikut-ikutan atau mencari aman. Mungkin melihat grup tertentu melakukan bullying dan merasa keren, ia bergabung dengan mereka untuk membully seseorang.
Dilihat dari tipe-tipe tersebut, menurut saya MA adalah pembully yang ikut-ikutan atau mencari aman.
Dari hukuman yang di dapat oleh MA yaitu sanksi sosial, menurut saya pantas. Karena dengan adanya hukuman berupa sanksi sosial. Maka dari itu mari bersatu untuk STOP BULLYING !!!