AMPAS TAHU
Tahu merupakan salah satu jenis makanan sumber protein yang bahan
dasarnya kacang kedelai (Glycine max Merr) yang dimana
sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Sebagian besar produk tahu di
Indonesia di hasilkan oleh industry
skala kecil yang kebanyakan terdapat di Pulau Jawa. Industri tersebut
berkembang pesat sejalan dengan bertambahnya penduduk. Namun disisi lain
industry ini menghasilkan banyak limbah yang berpotensi mencemari lingkungan.
Kegiatan industri tahu di Indonesia mendominasi oleh usaha- usaha skala kecil
yang dimana daya modalnya terbatas. Yang sumber daya manusianya bertaraf
pendidikan yang relatif rendah, serta belum bnayak yang melakukan pengolahan
limbah. Industri tahu dalam proses pengolahanya menghasilkan limbah baik padat
maupun cair. Limbah padat yang dihasilkan dari proses tersebut yakni kebanyakan
pengrajin dan penjual di jadikanya tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan
ternak, dan diolah menjadi roti kering dan cake. Sedangkan limbah cairnya di
hasilakan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan tahu itu
sendiri. Oleh karena itu limbah cair yang di hasilkan sangat tinggi. Sehingga
suatu industri membutuhkan atau memerlukan suatu pengolahan limbah yang
bertujuan untuk mengurangi resiko beban pencemaran yang ada.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka
diterapkanya system pengolah limbah secara
kombinasi untuk menurunkan kadar konsentrasi air limbah tahu itu
sendiri. Sehingga jika di buang tidak menyebabkan bau dan tidak mencemari
lingkungan sekitarnya. Maka saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan biogas
dari hasil pengolahan limbah cair tahu dengan system anaerob. Jadi setiap bahan
organik bila tertampung dalam bak penampungan akan mengalami perombakan secara
alami ( fermentasi ). Proses ini lebih cepat bila bak penmapungan di buat kedap
udara. Selain menghasilkan cairan yang tidak berbau lagi, biogas yang di
hasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar untuk kompor masak
dan lampu penerangan. Ini sangat bernilai ekonomis bagi masyarakat yang hidup
di wilayah pedesaan.
Pengolahn limbah yang sudah ada tersebut,
tentunya harus di kelola dengan baik dan di pelihara secara rutin. Ini juga
memerlukan bantuan dari berbagai pihak terkait perindustrian ini. Hal ini
penting supaya proses pengolahan limbah tetap berjalan dengan baik dan
memberikan hasil yang baik. Dari berbgai pengolahan limbah yang ada maka akan
dilakukannya kajian untuk mengatasi limbah ini agar dampaknya tidak ada
kerugian terhadap masyarakat dan lingkungan. Dan dari tadi kita membahas limbah,
kita belum mengetahui definisi limbah itu apa, sumber limbah itu berasal
darimana saja, dan senyawa apa saja yang terdapat dalam limbah secara umum.
Disini saya memberikan penjelasan mengenai limbah itu sendiri.
Limbah itu merupakan suatu
barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak
bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Dalam dunia masyarakat yang semakin maju dan
modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Baik limbah produksi
besar maupun limbah rumah tangga itu sendiri. Dilihat dari perkembanganya,
jaman dahulu manusia menggunakan bahan-bahan alami untuk melalukan kegiatan
rumah tangga, kita ambil contoh yaitu jaman dahulu menggunakan jeruk nipis,
sabut kelapa dan masih banyak lagi. Untuk membersihkan kotoran yang ada di
piring atau di alat masak lainnya. Namun seiringnya jaman, manusia lebih menyukai menggunakan sabun
pembersih yang dimana meningkatkan jumlah limbah rumah tangga yang besar.
Limbah
sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Berdasarkan
wujudnya, di lihat dari fisik limbah tersebut. Contohnya limbah padat, disebut
limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair
dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas,
2. Berdasarkan
sumbernya, limbah di lihat darimana sumber limbah itu di hasilkan. Berdasarkan
sumbernya limbah bisa berasal dari:
·
Limbah Industry : limbah yang dihasilkan oleh
pembuangan kegiatan industry,
·
Limbah Pertanian : limbah yang di timbulkan
karena kegiatan pertanian.
·
Limbah Pertambangan : limbah yang asalnya
dari kegiatan pertambangan.
·
Limbah Domestik : limbah yang bersal dari
rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman –pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan
senyawanya, dibagi menjadi dua yakni :
· Limbah
organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah di uraikan. Limbah organic ini
banyak mengandung unsure karbon. Contohnya kita ambil dari kehidupan sehari –
hari yaitu berupa kotoran manusia dan hewan.
·
Limbah anorganik, merupakan jenis limbah yang
sangat sulit untuk di uraikan. Limbah seperti ini tidak mengandung unsure
karbon di dalamnya. Contohnya kita ambil dari limbah anorganik yakni plastic
dan baja.
Tempat Limbah atau ampas tahu di pedesaan
biasanya digunakan sebagai campuran makanan ternak dan terbuang begitu saja. Tetapi
di tangan dingin manusia sebuah limbah akan dijadikan sesuatu yang bermanfaat
bagi lingkungan sekitarnya. Limbah tahu yang berasal dari kedelai yang digiling
dan dihaluskan dengan mesin, bisa juga diambil dari pabrik tahu. Biasanya,
ampas tahu hanya dijual oleh pemilik pabrik tahu dan digunakan untuk bahan
campuran makanan ternak. Namun siapa sangka limbah tahu dapat di jadikan
makanan yang berupa nugget yang memiliki nilai gizi tinggi dan aman dikonsumsi
anak-anak. Meski termasuk limbah tetapi ampas tahu masih mengandung protein dan
karbohidrat. Sesudah digiling, ampas tahu yang sudah di pisahkan dengan airnya
langsung di beri campuran bumbu dapur seperti bawang putih, tepung terigu,
garam, telur, tepung roti dan sebagainya. Setelah tercampur adonan ampas tahu
tadi di aduk hingga merata dan setelah itu di kukus kurang lebih selama lima
belas menit. Jadilah nugget dari ampas tahu. Nugget limbah tahu ini tanpa bahan
pengawet sehingga mampu bertahan empat hari jika disimpan di lemari es. Ini
merupakan sebuah karya inovasi manusia yang sangat bermanfaat.
Selain dijadikan nugget, ampas tahu banyak
dijadikan inovasi-inovasi yang menjadikan nilai ekonomi. Berikut pemanfaatan
dari ampas tahu :
1. Biogas
Biogas yang dimanfaatkan dari limbah tahu itu berupa gas metan yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Pengolahan limbah dari kapasitas produksi tahu sebanyak 2.100 kilogram per hari menghasilkan biogas sebanyak 63 meter kubik per hari. Jika kebutuhan energi untuk satu kepala keluarga sekitar dua meter kubik, dengan 63 meter kubik gas metan bisa dimanfaatkan untuk 32 kepala keluarga.
Apabila dihitung penghematan terhadap minyak tanah, satu meter kubik biogas setara dengan 0.62 meter kubik liter. Jadi, penghematan minyak tanah dengan adanya biogas mencapai 39 liter per hari.
Selain itu, pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1438.5 kilogram per hari untuk gas metan sebesar 57.54 kilogram per hari. Pemanfaatan gas metan yang dihasilkan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan penerangan
Terserapnya emisi yang dihasilkan dari limbah tahu ini bisa menyebabkan penurunan beban pencemaran hingga 90 persen. Dengan memanfaatkan emisi yang dihasilkan limbah tahu cair, kita berarti sudah mengurangi efek gas rumah kaca.
Biogas yang dimanfaatkan dari limbah tahu itu berupa gas metan yang digunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Pengolahan limbah dari kapasitas produksi tahu sebanyak 2.100 kilogram per hari menghasilkan biogas sebanyak 63 meter kubik per hari. Jika kebutuhan energi untuk satu kepala keluarga sekitar dua meter kubik, dengan 63 meter kubik gas metan bisa dimanfaatkan untuk 32 kepala keluarga.
Apabila dihitung penghematan terhadap minyak tanah, satu meter kubik biogas setara dengan 0.62 meter kubik liter. Jadi, penghematan minyak tanah dengan adanya biogas mencapai 39 liter per hari.
Selain itu, pemanfaatan biogas dapat mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1438.5 kilogram per hari untuk gas metan sebesar 57.54 kilogram per hari. Pemanfaatan gas metan yang dihasilkan bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti memasak dan penerangan
Terserapnya emisi yang dihasilkan dari limbah tahu ini bisa menyebabkan penurunan beban pencemaran hingga 90 persen. Dengan memanfaatkan emisi yang dihasilkan limbah tahu cair, kita berarti sudah mengurangi efek gas rumah kaca.
2. Untuk
pakan ternak seperti sapi, kambing, bandeng, kelinci, babi, dan bebek. Karna
mengandung gizi serta banyak protein dan
serat dalam ampas tahu sehingga ternak menjadi sehat.
3. Selai
Mengolah
limbah ampas tahu menjadi selai lezat yang bergizi dan memiliki nilai ekonomi
yang cukup tinggi. Bila dulunya ampas tahu hanya dimanfaatkan sebagai campuran
pakan ternak atau bahkan hanya dibuang menjadi limbah industri yang menimbulkan
bau menyengat pada lingkungan sekitarnya.Selai itu sendiri mengandung
karbohidrat,protein, isoflavon, dan serat yang cukup tinggi sehingga di percaya
bisa menyehatkan pencernaan para konsumenya dan mampu mencegah gejala penuaan
dini. Cara pembuatan yang cukup sederhana, karya ini diperoleh dari mahasiswa salah
satu perguruan tinggi negeri di jawa tengah. Sebuah inovasi yang cukup baik
untuk menanggulangi masalah limbah ampas tahu.
4. Abon
ampas tahu
Abon
ampas tahu yang dihasilkan dengan tiga perlakuan yaitu seratus persen abon
ampas tahu, dua puluh lima persen abon nangka di tambah abon nangka di tambah
tujuh puluh lima persen abon ampas tahu dan lima puluh persen abon nangka dan
dilakukanya analisa proksimat untuk mengetahui kandungan gizi abon ampas tahu
itu sendiri. Walaupun jarang terdengar abon ampas tahu ini di kalangan umum. Tetapi
ini merupakan inovasi baru yang dapat mengurangi pencemaran limbah itu sendiri
sehingga ampas tahu tidak terbuang sia-sia begitu saja.
BAHAN
1. Ampas tahu
2. Garam.
3. Laru tempe.
4. Bumbu-bumbu.
5. Tapioka.
PERALATAN
1. Wadah perendam.
2. Pengukus
3. Wadah fermentasi.
4. Tampah
5. Kompor
6. Kain penyaring
7. Botol
8. Alat penutup botol.
CARA PEMBUATAN
1. Penyiapan ampas tahu. Ampas tahu
direndam dengan air bersih
selama 12 jam. Setelah itu bahan
dipres dengan alat pres sehingga
airnya keluar. Ampas yang telah
berkurang airnya dikukus selama
60 menit, kemudian didinginkan di atas
tampah sampai suam-suam
kuku.
2. Fermentasi menjadi tempe gembus.
Ampas ditaburi laru tempe (1
gram untuk 1 kg ampas), dan
diaduk-aduk sampai rata. Setelah itu
ampas dihamparkan di atas tampah
setebal 2 cm dan ditutup
dengan daun pisang. Tampah diletakkan
diatas para-para yang
terhindar dari serangga dan cahaya
matahari langsung selama 4-5
hari sampai kapang cukup tebal
menutupi tempe gembus.
3. Penjemuran tempe gembus. Tempe
gembus dipotong-potong 0,5 x
0,5 x 0,5 cm, kemudian dijemur atau
dikeringkandengan alat
pengering sampai kering (kadar air
dibawah 12 %).
4. Penyiapan larutan garam 20%. Untuk
mendapatkan 1 liter larutan
garam 20% dilakukan dengan cara
berikut. Garam sebanyak 200
gram ditambah dengan air sedikit demi
sedikit sambil diaduk,
sampai volumenya menjadi 1 liter.
5. Fermentasi garam. Butiran tempe
yang telah kering dimasukkan ke
dalam larutan garam. Tiap 1 kg butiran
tempe kering membutuhkan
3 liter larutan garam. Perendaman
dilakukan di dalam wadah
perendam selama 10-15 minggu. Pada
siang hari manakala langit
tidak tertutup awan, atau tidak hujan,
wadah dipindahkan ke udara
terbuka , dan penutup wadah dibuka.
6. Ekstraksi kecap mentah. Hasil
fermentasi disaring dengan kain
saring. Ampas diperas dengan kain
saring atau dipres dengan
mesin pres. Cairan kental hasil
penyaringan dan pemerasan/ pres
disatukan. Cairan ini disebut dengan
kecap mentah. Selanjutnya
kecap mentah ditambah dengan air. Tiap
1 liter kecap mentah
ditambah dengan 1 liter air.
7. Penyiapan bumbu.
i. Keluwak, dan lengkuas digiling
sampai halus,
ii. Gula merah disayat, kemudian
digiling sampai halus, dan
iii. Sereh dipukul-pukul sampai memar.
8. Pembumbuan dan pemasakan kecap
manis. Cairan kecap
dipindahkan ke panci, kemudian
ditambahkan keluwak, lengkuas,
sereh, daun salam. Kecap dipanaskan
sampai mendidih. Kecap
yang masih panas disaring dengan kain
saring. Bahan-bahan yang
tertinggal di kain saring dibuang.
Setelah itu, kecap ditambah
dengan gula merah diaduk-aduk sampai
seluruh gula larut. Setiap
1 liter kecap ditambh dengan 750 gram
gula merah. Kecap ini
disaring kembali.
9. Pengentalan. Kecap yang telah
dingin ditambah dengan tepung
tapioka.Setiap 1 liter kecap ditambah
dengan 20 gram tapioka dan
diaduk sampai rata. Setelah itu kecap
ini dipanaskan sampai
mendidih sambil diaduk-aduk.
10. Penambahan pengawet. Sebelum kecap
diangkat dari api, natrium
benzoat ditambahkan sebanyak 1 gram
untuk setiap 1 liter kecap.
11. Pembotolan. Kecap yang telah
dingin dikemas di dalam botol,
kemudian ditutup rapat dan diberi label.
Berdasarkan
hal tersebut membuat bertambahnya nilai ekonomi di Indonesia bagi para
pengusaha tahu dan masyarakat umum. Untuk memanfaatkan peluang tersebut di
butuhkanya inovasi-inovasi baru yang tidak hanya ada dalam tulisan ini saja,
melainkan harus lebih banyak lagi. Supaya mengurangi pencemaran lingkungan dan
terciptanya lapangan pekerjaan. Dengan ini menambah wawasan dan kesadaran
masyarakat tentang pemanfaatan limbah yang baik. Sehingga nantinya muncul
ide-ide kreatif yang tidak hanya memanfaatkan limbah ampas tahu saja. Tapi masih
banyak lagi, ide-ide yang kurang menunjang dalam segi ilmu pengetahuan dan
teknologi. Sehingga inovator – inovator yang belum terjamah tidak mampu
berkembang karena terbatasnya teknologi. Mereka hanya dapat berkembang di daerah
tempat tinggal mereka saja. Peran pemerintah seharusnya bisa membantu para
inovator ini dalam mengembangkan suatu hasil karya yang tidak biasa saja. Karna
di nilai dari hasil pembuatanya. Maka dari itu besar sekali peran pemerintah
dalam membantu masyarakat yang mempunyai ide- ide cemerlang. Jadi di kemudian
hari masyarakat dapat berpikir lebih, dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Banyak
hal positif yang diambil dari pemikiran – pemikiran para inovator tersebut dan
di butuhkannya wujud penghargaan atas inovasi yang di buatnya. Dan menerapkanya
hak cipta pada karya setiap inovator agar tidak ada copycat pada setiap karyanya. Di akhir kata sebelum terjadinya
pencemaran limbah cair di sungai –sungai yang mengakibatkan banjir atas
pengendapan banjir. Maka dari itu marilah kesadaran diri masing – masing setiap
orang merubah pandangan dan tata cara hidup untuk menjadikan sehat di
sekeliling anda. Dan terciptanya lingkungan sehat, bersih, dan aman sehingga
terhindarnya dari bahaya penyakit – penyakit akibat pencemaran yang berada di
sekitar lokasi tersebut. Supaya anak cucu kita bisa menikmati hidup yang sehat
dan tentram. Ini merupakan suatu kewajiban masing – masing orang untuk
menyadari cinta akan lingkungan di mulai dari hal terkecil yaitu jagalah dan
cintailah lingkungan di sekitar tempat tinggalmu itu.
Sumber :
http://www.ciputraentrepreneurship.com/inovatif/bisnis-nugget-dari-olahan-ampas-tahu
http://www.gobooke.org/get_book
http://www.sobatbumi.com/inspirasi/view/278/Tips-pemanfaatan-air-limbah-pembuatan-tahu#sthash.jEOj2B9e.dpuf
http://www.miung.com/2013/06/pengertian-limbah-pengelompokan-limbah.html